Melepas Impian ke Jepang Tanpa Penyesalan
Hai
semuanya, akhir-akhir ini jarang banget buka blog karena kesibukan didunia
perkuliahan maupun diluar perkuliahan. Selain ada kesibukan, aku juga bingung
mau nulis tentang apa. Hehe maklum anaknya sangat kekurangan ide. Tapi kali
ini aku mau share pengalaman tentang “Melepas Impian ke Jepang Tanpa Penyesalan”.
Ini
berawal dari kegabutanku selama menunggu pengumuman SBMPTN 2 tahun lalu, yaitu
tahun 2017. Sebelumnya aku juga pernah sedikit cerita tentang hal ini di
postingan aku tahun lalu. Atau kalian dapat baca-baca dulu postingan aku tahun
lalu disini.
Nah
setelah baca postingan aku diatas, kalian pasti tau kalau aku lolos seleksi
tahap ke-3 yaitu tahap wawancara. Jadi maksudnya disini aku lolos ujian tulis
dan dapat langsung tes ujian wawancara. Tapi karena gaada restu dari orangtua
jadi terpaksa aku harus menghentikan mimpiku sampai disini.
(nomor peserta ku saat daftar monbukagakusho 2017)
(pengumuman yang lolos ujian tes tulis dan dapat melanjutkan ke tahap wawancara monbukagakusho 2017)
Sebenarnya masalah ini adalah hal yang tabu buat dibahas dirumah. Kalau ada keluarga atau orang lain yang tanya tentang hal ini, orangtua ku langsung bilang "udah gausa dibahas lagi". Maklum saat gak direstui orangtua buat berangkat ke Jakarta untuk tes wawancara, aku marah besar. Kayak bener-bener marah dan mengurung diri di kamar. Hehe aku emang temperamen banget anaknya 😊
Oiya
buat kalian yang pengen tau soal-soal tes tulis beasiswa monbukagakusho, kalian
bias download dari web resminya disini https://www.studyjapan.go.jp/en/toj/toj0302e-32.html#1 . Sebenernya aku juga gatau kenapa bias lolos tes tulis ini karena emang
soalnya susah banget dan bukan pilihan ganda, ditambah lagi soalnya berbahasa Inggris.
Meskipun dulu SMP juga pernah ngerasain ujian pake Bahasa Inggris (karena SMP ku dulu RSBI, tapi cuma bertahan sampai aku kelas 8 aja) tapi aku udah
bener-bener lupa ☹. Kalau buat soal ujian tes tulis ku
dulu, seingetku, dikumpulin lagi soal nya karena di arsip ku gaada soal itu. Tapi kalau ternyata aku nemu soal nya di arsipku, aku bakal share kok soal nya disini.
Jadi setelah melepas
mimpi buat kuliah S1 diluar negeri, ternyata aku mendapat hikmah yang lebih
besar dari Yang Maha Kuasa. Mendapat berkah yang lebih besar dari apa yang
diharapkan. Memang, doa orangtua sangat berperan besar dalam kehidupanku. Siapa
sangka selama 4 semester menjalani perkuliahan di FH Unair ternyata aku merasa
nyaman dan cocok dengan lingkungan disini. Meskipun terkadang merasa lelah,
tapi tidak membuatku lupa akan kewajiban dan pertangggungjawaban yang harus kulaporkan
kepada Negara. Iya negara. Selama ini aku kuliah dengan biaya yang diberikan
oleh negara. Kadang aku berfikir “kalau udah lulus aku mau kasih apa ke negara?”.
(pengumuman beasiswa unggulan kemendikbud 2017)
Sekali lagi disini aku mau bilang kalau tujuanku buat postingan ini bukan untuk sombong atau gimana, tapi murni cuma untuk share pengalaman dan menunjukkan kalau restu orangtua itu adalah doa yang paling utama. Dan juga aku pengen bilang kalau saat kalian mencoba melepaskan dan mengikhlaskan sesuatu, percayalah kalian akan mendapat sesuatu yang lebih besar bahkan lebih besar dari apa yang kalian harapkan.
so inspiring! keep spread positivity her!
BalasHapusthankyou for the good words!
Hapussuch an inspiring story!
BalasHapus